Friday, May 12, 2017

Panduan Mudah Jual Rumah



Panduan Mudah Jual Rumah



Mau jual rumah? Bukan maksud kami untuk menakut-nakuti, ini pekerjaan yang tidak mudah. Apalagi banyak iklan listing properti yang berseliweran di berbagai media. Karenanya, foto dan deskripsi yang lengkap saja masih belum cukup membantu untuk menjual properti Anda.
Belum lagi ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi keputusan calon pembeli untuk menentukan ketertarikannya.
Agar penjualan rumah Anda jadi lebih cepat dan mudah, simak tujuh strategi penjualan dari beberapa agen properti yang dirangkum dari Rumah.com berikut ini:

1.    Sesuaikan dengan Musim
Di negara kita dikenal ada dua musim, musim hujan dan musim kemarau. Dua musim tersebut tentu memberi nuansa yang berbeda pada kondisi rumah Anda. Pada musim hujan akses jalan di depan rumah mungkin cenderung basah dan becek. Atasi kekurangan ini dengan memperbaiki bagian depan jalan rumah dengan menambahkan bata konblok dan membersihkan selokan.
Sementara di musim kemarau, suhu ruangan yang tinggi dan cenderung berdebu membuat calon pembeli tak nyaman ketika berkunjung ke rumah.


Anda bisa menyiapkan air cooler atau membuka jendela untuk membuat rumah tetap terasa segar. Hal-hal seperti ini terbukti bisa mempengaruhi keputusan calon pembeli dan berdampak besar bagi kesuksesan penjualan.

2.    Teras dan Pekarangan yang Nyaman
Calon pembeli mudah terpikat pada pandangan pertama, misalnya ketika melihat teras dan pekarangan rumah. Untuk itu buat pekarangan Anda tetap rapi dengan memotong rumput dan membersihkan daun kering. Ada banyak kisah sukses penjualan rumah setelah pemiliknya merapikan pekarangan depan untuk memikat calon pembeli.

3.    Menentukan Harga yang Tepat
Mematok harga yang tepat untuk rumah memang bisa diperhitungkan sesuai lokasi dan luas rumahnya. Namun, ada strategi harga yang harus diketahui sebelum Anda menentukan banderol. Misalnya pembeli yang memiliki bujet sekitar Rp340 juta akan mencari properti dengan harga di kisaran Rp325juta sampai Rp350 juta.
Jika rumah dibanderol Rp351 juta maka rumah tersebut tidak akan muncul dalam daftar pencarian. Jadi, sebaiknya buat kisaran harga Rp349 juta agar mendapat leads atau hasil pencarian yang lebih tinggi.

4.    Sebaiknya Tidak Bernegosiasi dengan Komisi Agen
Mungkin tidak semua orang tahu bahwa komisi agen bisa dilakukan dengan tahap tawar menawar. Tetapi sebaiknya hindari melakukan hal ini. Memberi komisi yang kecil bisa berpengaruh pada kinerja dan kerjasama yang baik dengan agen. Jadi, untuk mendapat hasil yang maksimal, berikan komisi sesuai dengan kesepakatan dari pihak agen.

5.    Buat Listing Iklan yang Jujur
Di sosial media, mungkin sebagian orang terbiasa menampilkan sisi terbaik dengan mengedit foto agar tampak lebih fotogenik. Hal yang sama tidak bisa dilakukan ketika memasang iklan properti. Anda harus jujur dengan hasil foto dan memberi informasi yang sesuai dengan kenyataan.
Sayangnya masih ada beberapa pengembang properti yang menampilkan ilustrasi yang tidak sesuai di iklan demi menarik minat konsumen.

6.    Listing Iklan Tidak Bertahan Lama
Terlalu lama iklan properti yang terpajang di media online akan menurunkan minat calon pembeli. Orang akan bertanya-tanya alasan mengapa rumah Anda tak kunjung terjual. Biasanya akan ada asumsi negatif seperti banderol harga yang terlalu tinggi atau kondisi rumah yang tidak sesuai dengan iklan.
Antisipasi hal ini dengan memperbarui iklan setiap bulan sekali. Anda bisa mengganti foto atau menambah informasi lebih lengkap.

7.    Ada Waktu Khusus Menjual Rumah
Sejumlah agen properti menandai bahwa ada waktu khusus yang membuat transaksi jual beli rumah lebih ramai dari biasanya. Misalnya ketika kondisi politik stabil setelah Pemilu (Pemilihan Umum), atau ketika kondisi perekonomian sedang bergairah. Namun secara umum bulan Mei dipercaya menjadi bulan paling ramai untuk pasar properti.


No comments:

Post a Comment

Rumah123 DotCom - Property Rumah