Cegah Dan Atasi Ruang Lembab

Ruang yang lembab dapat mengganggu kenyamanan ketika digunakan. Selain dingin, ruangan yang lembab juga terasa pengap, seolah tidak ada pergerakan udara. Ada beberapa penyebab ruang menjadi lembab. Kenali kondisinya sehingga bisa dicegah, atau jika sudah terlanjur beberapa contoh di bawah ini bisa menjadi bahan pertimbangan seperti dikutip dalam laman Desainrumaharsitek77.com, (21/2).

 

- Dinding luar yang terbuka: 

ruang yang lembab bisa terjadi pada ruamh yang dinding luarnya terbuka atau tidak terlindung teritisan. Contohnya rumah yang terletak di samping ranah kosong atau rumah yang bertingkat sementara di sampingnya tidak bertingkat. Solusinya dinding luar harus dilapis dengan waterproofing . Pilihlah waterproofing berbahan polimer karena lebih elastis dibanding yang berbahan dasar semen atau aspal. Selain itu juga tersedia berbagai warna sehingga bisa memperindah dinding juga.

 

- Dinding kering tak sempurna: 

ruang lembab juga terjadi karena kesalahan struktur. Misalnya pada saat memplester belum kering semua sudah langsung diaci. Biasanya akan timbul ompol pada dinding. Solusi untuk itu dinding dinormalkan dahulu maksudnya dinding dikerok  baru dicat lagi bila perlu lapisi waterproofing dulu sebelum dicat.

 

- Posisi Bukaan: 

rumah yang sehat tentu memiliki jalur sirkulasi udara yang baik dengan bukaan cukup dan benar. Contoh bukaan yang salah adalah posisi  pintu dan jendela yang posisinya berhadap-hadapan. Yang benar posisi pintu dan jendela dibuat tidak sejajar sehingga udara berbelok dan mengalir mengisi ruangan. Adanya bukaan juga menghalau kelembaban.

 

- Dekat dengan area basah: 

kadang tidak terhindarkan sebuah ruang letakny bersebelahan dengan area basah yaitu kamar mandi atau dapur kotor. Dinding dapur atau kamar mandi itu harus dilapisi dulu dengan waterproofing sebelum dipasang keramik sehingga dinding ruang di sebelahnya aman. Pada dinding sebelahnyapun harus dilapisi waterproofing dahulu agar kedap air.

---

http://www.rumahku.com/