Panduan Mudah Jual Rumah
Mau jual rumah? Bukan
maksud kami untuk menakut-nakuti, ini pekerjaan yang tidak mudah. Apalagi
banyak iklan listing properti yang berseliweran di berbagai media. Karenanya,
foto dan deskripsi yang lengkap saja masih belum cukup membantu untuk menjual
properti Anda.
Belum lagi ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi
keputusan calon pembeli untuk menentukan ketertarikannya.
Agar penjualan rumah Anda jadi lebih cepat dan mudah,
simak tujuh strategi penjualan dari beberapa agen properti yang dirangkum dari Rumah.com berikut ini:
1.
Sesuaikan dengan Musim
Di negara kita dikenal ada dua musim, musim hujan dan
musim kemarau. Dua musim tersebut tentu memberi nuansa yang berbeda pada
kondisi rumah Anda. Pada musim hujan akses jalan di depan rumah mungkin
cenderung basah dan becek. Atasi kekurangan ini dengan memperbaiki bagian depan
jalan rumah dengan menambahkan bata konblok dan membersihkan selokan.
Sementara di musim kemarau, suhu ruangan yang tinggi
dan cenderung berdebu membuat calon pembeli tak nyaman ketika berkunjung ke
rumah.
Anda bisa menyiapkan air cooler atau membuka jendela
untuk membuat rumah tetap terasa segar. Hal-hal seperti ini terbukti bisa
mempengaruhi keputusan calon pembeli dan berdampak besar bagi kesuksesan
penjualan.
2.
Teras dan Pekarangan yang Nyaman
Calon pembeli mudah terpikat pada pandangan pertama,
misalnya ketika melihat teras dan pekarangan rumah. Untuk itu buat pekarangan
Anda tetap rapi dengan memotong rumput dan membersihkan daun kering. Ada banyak
kisah sukses penjualan rumah setelah pemiliknya merapikan pekarangan depan
untuk memikat calon pembeli.
3.
Menentukan Harga yang Tepat
Mematok harga yang tepat untuk rumah memang bisa
diperhitungkan sesuai lokasi dan luas rumahnya. Namun, ada strategi harga yang
harus diketahui sebelum Anda menentukan banderol. Misalnya pembeli yang
memiliki bujet sekitar Rp340 juta akan mencari properti dengan harga di kisaran
Rp325juta sampai Rp350 juta.
Jika rumah dibanderol Rp351 juta maka rumah tersebut
tidak akan muncul dalam daftar pencarian. Jadi, sebaiknya buat kisaran harga
Rp349 juta agar mendapat leads
atau hasil pencarian yang lebih tinggi.
4.
Sebaiknya Tidak Bernegosiasi dengan
Komisi Agen
Mungkin tidak semua orang tahu bahwa komisi agen bisa
dilakukan dengan tahap tawar menawar. Tetapi sebaiknya hindari melakukan hal
ini. Memberi komisi yang kecil bisa berpengaruh pada kinerja dan kerjasama yang
baik dengan agen. Jadi, untuk mendapat hasil yang maksimal, berikan komisi
sesuai dengan kesepakatan dari pihak agen.
5.
Buat Listing Iklan yang Jujur
Di sosial media, mungkin sebagian orang terbiasa
menampilkan sisi terbaik dengan mengedit foto agar tampak lebih fotogenik. Hal
yang sama tidak bisa dilakukan ketika memasang iklan properti. Anda harus jujur
dengan hasil foto dan memberi informasi yang sesuai dengan kenyataan.
Sayangnya masih ada beberapa pengembang properti yang
menampilkan ilustrasi yang tidak sesuai di iklan demi menarik minat konsumen.
6.
Listing Iklan Tidak Bertahan Lama
Terlalu lama iklan properti yang terpajang di media
online akan menurunkan minat calon pembeli. Orang akan bertanya-tanya alasan
mengapa rumah Anda tak kunjung terjual. Biasanya akan ada asumsi negatif
seperti banderol harga yang terlalu tinggi atau kondisi rumah yang tidak sesuai
dengan iklan.
Antisipasi hal ini dengan memperbarui iklan setiap
bulan sekali. Anda bisa mengganti foto atau menambah informasi lebih lengkap.
7.
Ada Waktu Khusus Menjual Rumah
Sejumlah agen properti menandai bahwa ada waktu khusus
yang membuat transaksi jual beli rumah lebih ramai dari biasanya. Misalnya
ketika kondisi politik stabil setelah Pemilu (Pemilihan Umum), atau ketika
kondisi perekonomian sedang bergairah. Namun secara umum bulan Mei dipercaya
menjadi bulan paling ramai untuk pasar properti.
No comments:
Post a Comment