Stabilnya Harga Rumah di Depok
Sebagai
wilayah penyangga Ibukota, Depok yang letaknya menjadi jembatan antara selatan
Jakarta dengan Bogor, semakin diramaikan oleh sektor residensial.
Jika
pengembangan hunian vertikal banyak dilakukan di tengah kota, lain halnya
dengan proyek perumahan tapak.
Untuk
perumahan kelas menengah-bawah, sangat mudah dijumpai di sisi barat dan selatan
Depok. Lokasi yang dimaksud antara lain Sawangan, Cinangka, Pengasinan,
Citayam, Bedahan, Cipayung, dan Bojongsari.
Segelintir lokasi tersebut menjadi
incaran para property
seeker (pencari rumah) yang memiliki penghasilan sedang dan
mengharapkan akses yang mudah dengan lokasi bekerja.
“Bagi first time buyer, Depok
adalah lokasi yang cukup ideal bagi mereka di samping mengukur pada penghasilan
yang masuk kelas menengah. Misal pasangan muda dengan pendapatan bulanan
sekitar Rp10 juta,” ujar Country Manager Rumah.com, Wasudewan.
Merujuk data
Rumah.com Property Index,
median harga rumah di Depok terpantau stabil sejak dua tahun silam. Posisi
harga selalu di atas Rp6 juta per meter persegi dan tak pernah menembus angka
Rp7 juta.
“Median harganya konsisten berada di
bracket Rp6,2
juta – Rp6,3 Juta. Sekalipun mengalami penurunan, tetap tidak pernah kurang
dari batasannya,” katanya.
Meski
demikian, harga sempat mengalami kenaikan pada tiga bulan terakhir tahun lalu
di mana persentasenya mencapai 6,47%. Ini menyebabkan adanya koreksi harga dari
Rp6,22 juta menjadi Rp6,63 juta.
Wasudewan menambahkan, “Pembangunan
jalur Tol Depok-Antasari (Desari) serta masuknya developer besar ke Depok seperti Agung
Podomoro Group yang mengembangkan proyek bernilai triliunan boleh jadi
meningkatkan pamor Depok saat itu.
Apalagi
berdasarkan kanal Perumahan Baru Rumah.com,
Depok masih menyimpan cukup banyak perumahan seharga Rp350 juta-Rp500 jutaan.”
Azis Cahya Perdana,
Manager Marketing PT. Genesis Indojaya menuturkan bahwa jangkauan daya beli
konsumen perumahan di Depok cukup beragam.
Ada first time buyer yang
mencari harga rumah di kisaran Rp350 juta hingga Rp500 juta. Ada pula pembeli
yang membeli rumah kedua atau rumah kesekian mereka. Mereka biasanya mengincar
hunian di kisaran Rp600 juta – Rp1 miliar.
“Pembeli
yang telah memiliki rumah dan membeli rumah keduanya atau yang kesekian di
Depok kebanyakan adalah orang yang telah mapan di sana. Rumah berikutnya yang
mereka beli biasanya untuk anak-anak mereka, sehingga orang tua dan anak
tersebut bisa tetap berdekatan,” ia menjelaskan.
Sawangan Bidikan Utama
Serupa
dengan Tangerang Selatan, Depok rupanya juga mempunyai sunrise location yang
dinobatkan kepada kawasan Sawangan. Bambang Herry, tim pemasaran Perumahan
Taman Melati Indah, menjabarkan setidaknya ada dua alasan mengapa Sawangan
menjadi primadona konsumen.
Pertama,
adalah akses jalan. Sawangan sendiri merupakan wilayah yang berada di
perbatasan antara Gunung Sindur (Kabupaten Bogor), Tangerang Selatan, dan
Jakarta.
Saat ini,
harga properti di Tangerang Selatan dan Jakarta sudah melonjak tinggi berkisar
Rp900 Juta–Rp2 Miliar. Namun, Sawangan dengan harga tanah yang sekitar Rp2,5
juta per meter masih menawarkan rumah senilai Rp500 jutaan.
“Belum lagi
dengan rencana adanya penambahan akses jalan tol Cinere-Jagorawi yang bisa
memudahkan akses menuju lokasi-lokasi lain yang prospektif seperti Serpong dan
Cibubur. Ini akan berpotensi menaikan harga properti setiap tahunnya,” Bambang
mengatakan.
Alasan
kedua adalah suasana lingkungan yang masih asri. Hal tersebut terlihat dari
kualitas air yang terpantau baik, sehingga layak dikonsumsi.
No comments:
Post a Comment