Bagaimana.. Cara Memperbaiki Dinding Retak..?,
Dalam kehidupan
sehari-sehari, kita sering menemukan kejadian keretakan dinding rumah. Ada
kalanya pembangunan rumah masih tergolong baru, namun keretakan sudah ada.
Dinding retak merupakan sebuah masalah yang sering terjadi pada sebuah rumah
yang tentunya sangat mengganggu baik dari segi keindahan, dan keamanan seperti
rasa kekhawatiran akan kerobohan bangunan. Bagaimana hal ini bisa terjadi dan
apa yang harus dilakukan untuk menanganinya? Untuk mengetahui bagaimana hal itu
bisa terjadi, kita perlu ketahui bahwa ada banyak penyebab terjadinya keretakan
pada tembok rumah
Berikut ini beberapa
penyebab dinding rumah menjadi retak
Struktur bangunan
(kolom, balok, pelat, pondasi ) tidak kuat
Struktur bangunan
yang tidak dalam mendukung beban rumah menyebabkan pasangan dinding bata ikut
menanggung beban yang terjadi, pasangan batu bata yang seharusnya hanya
berfungsi sebagai penyekat ruangan harus membantu struktur bangunan yang ada
dalam mempertahankan kestabilan rumah, hal inilah yang menyebabkan dinding bata
menjadi retak karena bekerja diluar kemampuanya dan akibat yang paling fatal
adalah keruntuhan bangunan.
Penggunaan campuran
pasangan batu bata yang tidak benar
Misalnya penggunaan
semen dibawah standar kebutuhan, penggunaan air yang tidak memenuhi
persyaratan, penggunaan pasir yang banyak mengandung lumpur atau dengan kadar
zat organik tinggi. Perbandingan campuran material pasangan batu bata yang
tidak benar dapat menyebabkan pasangan bata menjadi keropos, retak bahkan
terjadi keruntuhan bangunan.
Adanya beban tambahan
pada bangunan
beban tambahan disini
berarti beban yang diberikan pada sebuah struktur rumah melebihi batas
perencanaan awal, misalnya rumah yang tadinya direncanakan 1 lantai kemudian
ditingkat menjadi 2 lantai tanpa adanya perkuatan struktur,adanya bencana alam
seperti gempa, tanah longsor, angin besar, banjir dan sejenisnya. beban-beban
tambahan yang tidak dapat didukung oleh struktur tersebut dapat menyebebkan
rusaknya pasangan batu bata.
Proses pengeringan
plesteran atau acian yang terlalu cepat
proses pengeringan
yang terlalu cepat dapat menimbulkan retak-retak pada dinding bata, upaya
pencegahanya dengan melakukan penyiraman pada dinding yang diplester atau diaci
setelah selesai pekerjaan berlangsung.
Apabila kita belum
terlanjur membangun, kita bisa antisipasi atau mengurangi resiko keretakan
dinding dengan beberapa hal berikut ini;
1.
Pilihlah lokasi tanah yang rata, kuat dan tidak mudah
bergerak.
2.
Hindari membangun rumah di daerah sekitar lereng, bukit,
berdekatan dengan arus air sungai, kecuali bila Anda punya struktur dan
insinyur teknik yang handal.
3.
Gunakan bahan bangunan dengan kualitas baik dan juga air
yang cukup bersih dan murni.
4.
Jaga kualitas adukan semen, agar kualitas adukan sama di
setiap area.
5.
Perkuat struktur bangunan Anda, bisa dengan menambah volume
pondasi dan menambah besi tulangan untuk struktur sloof.
6.
Awasi proses pembangunan dengan seksama.
7.
Pilih pelaksana pembangunan yang handal
Cara Mengatasi
Dinding Retak
Langkah pertama yang
harus anda lakukan adalah melihat jenis keretakannya tersebut :
Retak rambut, yaitu keretakan
yang lebarnya kurang dari 1 mm dan tidak tembus ke sisi dinding lainnya
diakibatkan ketidaksempurnaan pada saat finishing dinding, seperti : plesteran
dinding yang tidak disiram lebih dulu, komposisi plesteran yang kurang
sempurna, plesteran yang belum cukup kering atau kualitas cat dinding yang daya
elastisitasnya kurang.
Solusinya :
- Kerik atau perlebar bagian retak rambut tersebut untuk mengetahui sejauh mana tingkat keretakannya sehingga pada saat menambal keretakan tersebut masuk sampai kebagian dalam dinding.
- Kemudian isilah dengan wall filler, amplas setelah benar-benar mengering , lalu lapisi dengan wall sealer sebelum dicat ulang.
Mengatasi retak tembok di sudut kusen
Masalah bangunan yang sering kita jumpai adalan keretakan
tembok di sudut kusen.Mungkin bagi sebagian orang keretakan tersebut di anggap
biasa,tapi sebenarnya ada cara muda untuk mengatasi retak tembok di sudut
kusen. Adapun solusi yang saya sebutkan tersebut
adalah dengan pengaplikasian nat keramik.
Ada pun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1.Pastikan bahwa pelebaran keretakan sudah berhenti.
2.Ambil paku dan bersihkan celah keretakan tersebut.
3.Aplikasikan nat di dalam celah keretakan tembok,usahakan rata dengan
permukaan tembok.
4.Bersihkan
dan amplas untuk memperhalus kerataan dengan permukaan tembok
Retak Struktur,
yaitu keretakan
yang lebarnya lebih dari 2 mm dan tembus pada sisi dinding lainnya. Hal ini
disebabkan karena :
1. Penurunan atau pergeseran pondasi akibat daya dukung tanah
yang kurang baik atau kurang padat. Hal ini bisa dikarenakan kondisi tanah yang
kurang baik atau bisa juga karena perubahan karakterisitik tanah akibat
kejadian alam seperti banjir, pergerakan tanah atau gempa.
2. Ukuran pondasi yang tidak sesuai dengan beban yang
dipikulnya atau kurang sempurnanya pada saat proses pelaksanaan.
3. Kerusakan pada kolom (tiang) dan balok misalnya retak atau
bengkok, akibat kurangnya jumlah atau ukuran tulangan besi utama dan besi
pengikat (sengkang) serta rendahnya kualitas/mutu beton yang digunakan atau
kurang sempurnanya pada saat proses pengerjaan sehingga kekuatan beton terhadap
tekanan berkurang.
Solusinya :
1. Untuk pondasi yang turun buatlah pondasi baru di dekatnya
dengan mendeteksi keretakan terparah pada dinding di atasnya. Padatkan tanah di
bawah pondasi yang baru dan buatlah kolom/tiang baru untuk membantu penyaluran
beban dari sloof dan balok lantai di atasnya.
2. Untuk balok yang retak, jika kondisinya memungkinkan perlu
ditambahkan kolom/ tiang di bawahnya sehingga penyaluran beban balok menjadi
berkurang . Jika tidak memungkinkan maka balok disuntik/digrouting dengan epoxy yaitu
cairan kimia khusus yang sifatnya mengikat dan cepat kering kemudian dilakukan
pembesaran ukuran balok dengan perkuatan dari luar.
3. Untuk kolom/tiang yang retak, buatlah kolom tambahan di
dekat tiang yang retak untuk membagi pembebanan pada kolom yang rusak atau
dengan memperkuat kolom dengan menyuntik/ meng -grouting dengan
cairan epoxy dan memperlebar ukuran kolom/tiang.
4. Untuk retak-retak kecil pada kolom dan balok, cukup
dilakukan penambahan dengan plesteran agar tulangan besi tidak berhubungan
dengan udara luar yang dapat menyebabkan karat.
Keretakan Lantai
Keretakan lantai
terutama pada lantai 2 ditandai dengan pecahnya keramik diakibatkan keretakan
lantai beton dibawahnya. Hal ini bisa diakibatkan gempa, atau kualitas/mutu
beton yang tidak memenuhi standar atau bisa juga karena kesalahan teknis pada
saat pengerjaan lantai beton misalnya kekeliruan susunan anyaman besi beton,
posisi sambungan coran beton ataubekisting/cetakan beton yang dilepas
sebelum beton benar-benar mengeras.
Solusi :
Untuk lantai beton yang retak, terlebih dulu dengan melepas
keramik yang pecah kemudian mengikis retakan, menyuntik / meng-grouting dengan
cairan epoxy pada retakan menutupnya dengan plesteran dan
memasang keramik kembali.
"In daily life, we
often find occurrences rift wall. There are times when home
construction is still relativelynew, but already there are cracks. Cracked wall is
a problem that often occurs in a house which is
verydisturbing in terms of beauty, and a sense of security
as fears of a collapse building. How did this happen and what
to do to handle it? To find out how it could happen, we
need to know that there are many causes of the cracks
on the walls of the house"
No comments:
Post a Comment